Pendukung Garuda Antre Tiket Jatah Malaysia
Sabtu, 25 Desember 2010 – 13:49 WIB
JAKARTA—Terbatasnya jatah tiket yang disediakan Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) untuk suporter Indonesia dalam laga final di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu(26/12) tak membuat pendukung Merah Putih patah arang. Dalam pemberitaannya, Utusan Malaysia menyebutkan banyak pendukung timnas ikut mengantre tiket di Stadion Bukit Jalil, yang sebenarnya dikhususkan bagi suporter Harimau Melayu itu. Harian yang sama melaporkan kabar penjualan tiket kepada warga Indonesia terjadi sejak pembukaan penjualan tiket di Stadion Bukit Jalil kemarin. Para pendukung Indonesia disebutkan berbaur diantara warga Malaysia yang mengantre tiket. Mereka memanfaatkan tidak adanya pemeriksaan identitas untuk para pembeli di stadion itu.
Selain itu juga, para pendukung Irfan Bachdim Cs yang sebagian besar TKI dan pelajar ini memanfaatkan para calo tiket Malaysia yang ingin mencari untung dari tingginya animo suporter Indonesia untuk memberikan dukungan.
Baca Juga:
Kontan ini membuat otoritas sepakbola Malaysia berang. Pasalnya aksi calo Malaysia yang menjual tiket kepada suporter Merah-Putih itu dianggap sangat merugikan. Sekretaris Jenderal FAM Datuk Azzuddin Ahmad sebagaimana dikutip Utusan Malaysia langsung menuding para calo tiket itu sebagai pihak yang tidak bermoral. ‘’Saya harap rakyat Malaysia benar-benar jujur dan jika perbuatan sebegitu dilakukan seolah-olah seperti menjual marwah (harga diri) negara sendiri,’’ ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA—Terbatasnya jatah tiket yang disediakan Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) untuk suporter Indonesia dalam laga final di Stadion Bukit
BERITA TERKAIT
- MotoGP 2024 Barcelona, Jorge Martin Sangat Bersemangat Bertarung dengan Bagnaia
- Martin atau Pecco yang Juara Dunia? Ini Kata Para Pembalap
- Kapan Terakhir Timnas Indonesia Mengalahkan Jepang?
- Menjelang Indonesia vs Jepang, Hajime Moriyasu Singgung Shin Tae Yong
- Meski Tak Ada Bonus, Marquez Bakal Mati-Matian Demi Ini di MotoGP Barcelona
- Casey Stoner Minta Sprint Dihapus, MotoGP Bukan Balapan Terburu-buru