Pendukung Prabowo Bubar, Jalan Thamrin Kembali Normal
jpnn.com, JAKARTA - Para pendukung dan relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno membubarkan diri dengan tertib setelah melaksanakan unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5) ini.
Massa bubar dari depan gedung Bawaslu sekitar pukul 15.30 WIB. Tidak ada kericuhan dan gesekan selama aksi berlangsung. "Sore hari ini sudah selesai. Jadi, aksi sudah selesai sekitar jam 15.30 WIB, ya," ucap Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan ditemui di depan gedung Bawaslu, Jumat ini.
Setelah massa bubar, polisi membuka arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Di saat pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo - Sanduaga berunjuk rasa, polisi melakukan aksi penutupan Jalan MH Thamrin.
"Semua aman terkendali walaupun ada penumpukan massa dan pengalihan arus," ungkap Harry.
BACA JUGA: Pendukung Prabowo Unjuk Rasa di Depan Gedung Bawaslu, Thamrin Lumpuh
Menurut Harry, penutupan yang dilakukan kepolisian sifatnya situasional. Polisi tidak akan menutup Jalan MH Thamrin, ketika jumlah massa hanya sedikit.
"Begini, kalau penutupan jalan dan pengalihan arus itu dinamika di lapangan. Kalau massa sedikit tidak akan ada pengalihan arus sampai penutupan. Namun, karena jumlah massa meningkat, tadi kami melakukan penutupan arus," ucap dia. (mg/10)
Para pendukung dan relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno membubarkan diri dengan tertib setelah melaksanakan unjuk rasa di depan gedung Bawaslu
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- 6 Langkah Bawaslu Antisipasi Pengawas Meninggal Dunia Saat Pilkada
- Massa AMPD Geruduk Bawaslu Minta Segera Turun Tangani Pilgub Sumsel
- Wamendagri Ribka Pastikan Pelaksanaan Tahap Lanjutan Pilkada Papua Tengah Sesuai Jadwal
- Pilgub Jakarta 2024, Bawaslu DKI Tangani 13 Laporan Termasuk Kasus Dugaan Politik Uang
- Anggota KPUD & Ketua Bawaslu Kabupaten Bungo Dilaporkan ke DKPP, Ini Penyebabnya