Pendukung Romantisme Orba Sepertinya Dahulu Penindas
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menilai kalangan milenial tak akan tertarik romantisme tentang Orde Baru (Orba). Sebab, kalangan milenial tak mengalami era Orba yang berkuasa selama 32 tahun.
"Milenial tidak punya rasa ingin tahu tinggi. Jadi mungkin tidak akan tertarik," ujar Hermawan saat menjadi pembicara dalam diskusi Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (6/12).
Namun demikian, pengamat yang akrab disapa dengan panggilan Kikiek itu mengakui ada milenial yang juga mencari tahu tentang kondisi pemerintahan di zaman Orde Baru. Menurutnya, milenial yang mencari tahu soal Orba kecewa soal Soeharto yang dipuja-puja.
"Banyak milenial yang cerdas dia akan menelusuri, buka kembali file lama. Sehingga bisa mengetahui siapa yang penjahat HAM, dan siapa yang merampok ekonomi kita," tambahnya.
Karena itu Kikiek menyebut pihak yang yang menggembar-gemborkan Orba maka sudah pasti adalah bagian dari penindas di era Soeharto. Hanya saja, penulis buku Palu Arit di Ladang Tebu itu meyakini jumlah pemuja Orba tak banyak.
"Kalau orang tua yang dahulu ikut menindas pasti akan tertarik. Kalau orang-orang yang dapatkan sekeping rezeki dari Orde Baru akan gabung. Tapi jumlahnya enggak banyak, karena lebih banyak yang tertindas," pungkasnya.(gwn/JPC)
Pengamat politik Hermawan Sulistyo menilai kalangan milenial tak akan tertarik romantisme tentang Orde Baru (Orba).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dilantik Jadi Presiden, Prabowo Sampaikan Terima Kasih kepada Soeharto hingga Megawati
- Refly Harun soal Pembubaran Diskusi FTA: Si Rambut Kuncir Bukan OTK, Jelas Berafiliasi ke Mana
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia
- Tiga Presiden
- Ketua FPG Idris Laena Puji Keputusan MPR Beri Kejelasan Status Mantan Presiden Soeharto