Pendukung Suu Kyi Demo Mengecam Kudeta Militer Myanmar, Ada Ritual Mengusir Setan Segala
Militer mengatakan penangkapan dilakukan karena pemerintah tidak mengambil tindakan terhadap tuduhan militer, yang tidak disertai bukti-bukti, bahwa terjadi kecurangan pada pemilu di bulan November kecurangan.
Dalam pemilu itu partai NLD menang mutlak.
Militer Myanmar mengatakan pengambilalihan kekuasaan tersebut sah menurut konstitusi negara.
Para dokter menentang kediktatoran
Photo: Para dokter mengatakan akan berhenti bekerja guna menentang kudeta di tengah pandemi yang masih terjadi di sana. (AP: Aung Shine Oo)
"Keditaktoran harus digagalkan," demikian tulisan di punggung APD seorang dokter di Myanmar untuk menunjukkan penentangannya terhadap kudeta militer tersebut.
Para tenaga kesehatan di sedikitnya 20 rumah sakit pemerintah sekarang menggalang usaha pembangangan sipil terhadap para jenderal yang menjatuhkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Para dokter mengancam akan berhenti bekerja, bahkan di saat pandemi COVID-19 masih meningkat di negeri berpenduduk 54 juta jiwa itu.
"Kita tidak bisa menerima diktator dan pemerintahan yang tidak dipilih secara sah," kata Myo Thet Oo, seorang dokter yang ikut dalam kampanye, yang bekerja di lota Lashio,sekitar 500 km dari ibukota yang baru Naypyidaw.
Puluhan orang di kota terbesar di Myanmar membunyikan klakson mobil dan memukul panci serta wajan sebagai bentuk perlawanan publik pertama terhadap kudeta yang dipimpin militer negara itu sehari sebelumnya
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025