Penegak Hukum Diingatkan Harus Lebih Berhati-Hati saat Menangani Kasus Perbankan
jpnn.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung diminta berhati-hati dalam setiap menangani kasus perbankan. Pasalnya posisi perbankan sangat unik karena bisa berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional.
Pasalnya, kepercayaan nasabah merupakan urat nadi atau aset perbankan yang sangat penting.
Jika kepercayaan nasabah ini terganggu akibat pemberitaan kasus hukum yang tidak fokus, sangat berbahaya tidak hanya bagi bank yang menjadi obyek pemeriksaan tetapi juga perekonomian nasional.
"Saya dukung proses penegakan hukum kepada siapa saja dan harus kita hormati itu. Tetapi harus hati-hati jika proses hukum itu menyangkut bank. Jangan sampai mempengaruhi kepercayaan nasabah karena kasusnya diumbar ke publik," ujar pengamat ekonomi Deni Daruri, Rabu (14/10).
"Dampak perbankan ini bisa sistemik. Jika satu bank kolaps maka bisa berimbas kepada bank lain dan pasti akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Ujungnya pemerintah juga yang repot nantinya," imbuh Deni.
Deni lantas mencontohkan proses penegakan hukum yang kini terjadi pada kasus mantan Direktur Utama Bank BTN Maryono.
Penegak hukum juga diminta berhati-hati jika melibatkan pengurus bank yang saat ini aktif walaupun statusnya hanya dimintai keterangan.
Pasalnya, masyarakat bisa mengimpretasikan berbeda ketika mendegar pengurus bank dipanggil Kejagung misalnya.
Harus hati-hati jika proses hukum itu menyangkut bank. Jangan sampai mempengaruhi kepercayaan nasabah karena kasusnya diumbar ke publik.
- Belajar dari BLBI, CBC Dorong Kejagung & BPK Sita Dana Judi Online di Bank, E-Wallet & Operator Seluler
- Strategi Bank Mandiri Memenuhi Standar Global Keberlangsungan Bisnis
- BTN Soft Launching BALE
- Bagaimana Menghitung Kerugian Lingkungan Kasus Timah? Guru Besar IPB Jelaskan Begini
- Menjelang Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 20,37 Triliun
- Bank Raya Terus Berupaya Luncurkan Inovasi Terbaru Demi Nasabah