Peneliti: 86 Ribu Nyawa Akan Melayang Jika Perang di Gaza Dilanjutkan

Peneliti: 86 Ribu Nyawa Akan Melayang Jika Perang di Gaza Dilanjutkan
Jenazah korban serangan balasan Israel digeletakkan di halaman RS al-Shifa, Gaza, Kamis (12/10/2023). Hingga kemarin, otoritas setempat mencatat lebih dari 1.200 jiwa telah tewas empat hari operasi pengeboman tersebut. Foto: MOHAMMED ABED / AFPMOHAMMED ABED / AFP

Selain itu, kata mereka, waktu juga diperlukan untuk memperbaiki gizi masyarakat serta memulihkan layanan kesehatan di Gaza.

Proyek studi diharapkan dapat memperbarui temuan mereka secara berkala hingga Mei, seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.

Studi itu mengemuka ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan akan melancarkan perang ke Kota Rafah di Gaza selatan, tempat hampir satu setengah juta orang mengungsi.

Mayoritas pengungsi menyelamatkan diri ke Kota Rafah setelah mengungsi di wilayah-wilayah Gaza lainnya.

Netanyahu juga bersumpah akan meluncurkan serangan darat pada awal Ramadhan jika lebih dari 130 sandera yang ditahan kelompok perlawanan Hamas tidak dibebaskan. (ant/dil/jpnn)

Studi yang dirilis pada Senin (19/2) itu melacak tiga skenario, termasuk kemungkinan terburuk akibat eskalasi permusuhan di Gaza


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News