Peneliti Amerika Kumpulkan Rekaman Kesenian Bali Sebelum Perang Dunia II
Arsip Bali 1928 ini berangkat dari upaya Dr. Edward Herbst, yang dengan tekun selama bertahun-tahun mengumpulkan aneka piringan hitam pada masa Bali sekitar tahun 1928-29 – dikumpulkan dari berbagai pusat arsip di seluruh dunia.
Kekayaan koleksi audio tersebut dipugar kembali kualitasnya oleh Allan Evans dari Arbiter of Cultural Traditions di New York, sedangkan cuplikan-cuplikan film disunting oleh tim STMIK STIKOM Bali.
Photo: Edward Herbst (baju merah) bertemu dengan Gandrung Master I Made Sarin (menggunakan penutup kepala) di tahun 2009 di Ketapian Kelod (Sumber: edwardherbst.net)
Dr Edward Herbst sekarang bekerja di lembaga bernama Arbiter of Cultural Traditions di New York, sebuah lembaga nirlaba yang didirikan tahun 2002 yang berusaha menyelamatkan berbagai rekaman musik klasik dari berbagai belahan dunia.
Sesuai dengan misi lembaga tersebut, dalam Proyek Bali 1928 ini pun Herbst banyak melakukan perjalanan ke Bali untuk menemui langsung mereka yang muncul dalam rekaman, foto ataupun film yang sudah dibuat sebelumnya.
Dr Herbst mengatakan bahwa rekaman-rekaman bersejarah ini dibuat pada tahun 1928 sebagai bagian dari sebuah koleksi yang pertama kali dan satu-satunya diluncurkan secara komersial di Bali pada masa sebelum Perang Dunia II.
Proyek yang dilakukan Dr Herbst ini dimulai di tahun 2000 dimana dia bisa mempertalikan rekaman menggunakan piringan hitam yang diproduksi oleh Odeon dan Beka dengan film bisu mengenai pertunjukkan tari yang dibuat oleh Colin McPhee, Miguel Covarrubias, dan Rolf de Maré.
Proyek ini sudah selesai dan selama tahun 2017, Herbst dan para pekerja budaya di Bali berusaha menyebarkan informasi mengenai proyek tersebut baik di Bali maupun di mancanegara.
Herbst sekarang melanjutkan proyek ini dengan usaha menerbitkan buku berdasarkan penelitian yang dilakukannya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata