Peneliti Australia Bantu Museum Agar Lebih Bisa Diakses Tuna Netra
Mahasiswa magang di UC, Vanessa Lam, mengatakan, hanya menggunakan sentuhan untuk mengeksplorasi benda bersejarah, telah memberi pengalaman yang berbeda.
"Sangat aneh pada awalnya, karena saya begitu terbiasa dengan penglihatan tetapi ketika saya memakai kacamata [kebutaan] itu, suasananya sangat terbatas," tuturnya.
Ia menyambung, "Anda benar-benar tak tahu seberapa besar Anda mengandalkan penglihatan, Anda menerimanya begitu saja. Menyentuh dan merasakan benda itu sungguh baik karena itu memberi aspek baru untuk mengenali seni pada umumnya.”
Tapi Beaux mengatakan, orang-orang dengan penglihatan yang rendah tak ingin terbatas pada pengalaman taktil, dan juga ingin menggunakan indera mereka yang lain.
"Ini bukan hanya tentang sentuhan, itu juga tentang bau dan rasa dan seluruh pengalaman indrawi," utaranya.
Ia menerangkan, "Ini tentang mendengarkan orang-orang dengan gangguan penglihatan tentang apa yang mereka inginkan, ketimbang menggunakan pengalaman dan memaksakan apa yang kami pikir mereka inginkan.”
"Apa yang telah orang-orang katakan kepada saya adalah bahwa mereka ingin menjadi lebih dekat, lebih pribadi dan melibatkan pengalaman sensorik dengan benda-benda itu,” tambahnya.
Museum Nasional Australia di Canberra baru-baru ini menggelar lokakarya dengan Komunitas Tuna Netra Australia untuk membantu agar koleksi mereka lebih mudah diakses.
Menikmati hari dengan berkunjung ke sebuah galeri seni atau museum hampir tak mungkin dilakukan bagi seseorang yang mengalami gangguan penglihatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025