Peneliti Australia Buktikan Kulit Mangga Bisa Mengurai Limbah Minyak
Menurut Dr Yirsaw, penemuan itu menyajikan solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan untuk membersihkan polusi minyak.
"Kita harus menjadikan semua teknologi lebih ramah lingkungan dengan mengurangi implikasinya pada ekologi lingkungan dan pada tingkat produksi," katanya.
Zat biomolekulnya belum dipastikan
Mangga diketahui kandungan zat besi yang tinggi. Namun Dr Yirsaw sendiri belum bisa memastikan zat biomolekul mana yang berperan dalam penguraian minyak.
"Potensinya menunjukkan bahwsa kita bisa fokus mengidentifikasi atau mengetahui biomolekul yang secara spesifik berperan dalam sintesis nanopartikel," jelasnya.
Meski tidak memastikan bahwa proses baru ini nantinya lebih ramah lingkungan daripada menggunakan boron hidrida, namun menurut Dr Yirsaw proses biologi biasanya lebih aman daripada kimiawi.
Selain itu, proses ini memanfaatkan kulit mangga yang terbuang.
Menurut Robert Gray dari Asosiasi Industri Mangga Australia, 95 persen mangga produksi negara ini dijual sebagai buah utuh. Sangat sedikit yang diolah menjadi jus atau yoghurt dan kulit dibuang.
Namun, menurut dia, pihaknya pasti akan mendukung penggunaan produk sampingan mangga yang berasal dari pengolahan isi buahnya.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?