Peneliti Australia Ciptakan Pankreas Berteknologi Kecerdasan Buatan

Dr Nigel bertekad mengatasi kerumitan harian yang dialami para penderita diabetes semacam itu dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI).
"Penyakit ini sangat khusus, artinya berbeda-beda pada setiap orang, sehingga kita tidak dapat menerapkan penghitungan konvensional dalam memberikan dosis yang berlaku umum," jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, pasien akan menginformasikan makanan apa yang akan dikonsumsi sehingga program AI akan menghitung insulin yang diperlukan, berdasarkan riwayat medis pasien.
Teknologi ini menggunakan bentuk AI yang canggih dan merupakan yang pertama di bidangnya.
"Teknologi AI biasa sama dengan melatih seekor anjing. Kita dapat memberikan pola yang bisa ditangkap oleh AI, tapi AI tidak akan memahaminya," kata Dr Nigel.
"Bentuk AI yang kami kembangkan ini bisa menyadari adanya ambiguitas dalam pola diketahuinya," jelasnya.
Dr Nigel dan timnya sedang mempertimbangkan penyediaan program tersebut di telepon pintar dan perangkat lainnya. Ia berharap dapat bermitra dengan perusahaan Amerika yang memproduksi pompa insulin.
"Kami berkolaborasi untuk membangun pankreas buatan bionik," katanya.
Peneliti Australia Dr Nigel Greenwood menciptakan alat yang berfungsi sebagai pankreas untuk membantu mengatur tingkat kadar gula penderita diabetes
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia