Peneliti Australia Kembangkan Kaca Antipecah untuk Ponsel, Bisa Dijadikan Panel Surya Untuk Isi Baterai

Untuk mengatasi masalah kerusakan ini, tim peneliti memanfaatkan mineral yang disebut perovskite, yaitu kristal kalsium titanium oksida.
Namun tim peneliti menemukan "nanocrystals" perovskite sangat sensitif terhadap cahaya, panas, udara dan air.
"Jadi tim pakar kimia dan ilmuwan material kami kemudian mengembangkan proses revolusioner untuk membungkus atau mengikat nanocrystals dalam kaca berpori," jelas Dr Jingwei.
"Proses inilah yang menjadi kunci untuk menstabilkan material, meningkatkan efisiensinya dan menghambat munculnya timbal beracun," katanya.
"Perovskite adalah bahan yang sangat fungsional, tapi karena kepekaannya, maka harus dimasukkan ke dalam kaca," tambahnya.
Tim peneliti mengambil material seperti seng, dan menggunakan molekul organik yang dapat mengikat seng tersebut.
Mereka kemudian menggunakan kekuatan mekanik untuk mengubahnya menjadi kaca.
Dalam proses ini jutaan lubang kecil yang tak terlihat oleh mata manusia disuntik dengan nanocrystals dan tetap terlindungi, terbungkus di dalamnya.
Para peneliti di University of Queensland sedang mengembangkan proses pembuatan kaca anti pecah yang bisa digunakan untuk layar ponsel
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus