Peneliti Australia Kembangkan Kaca Antipecah untuk Ponsel, Bisa Dijadikan Panel Surya Untuk Isi Baterai

Untuk mengatasi masalah kerusakan ini, tim peneliti memanfaatkan mineral yang disebut perovskite, yaitu kristal kalsium titanium oksida.
Namun tim peneliti menemukan "nanocrystals" perovskite sangat sensitif terhadap cahaya, panas, udara dan air.
"Jadi tim pakar kimia dan ilmuwan material kami kemudian mengembangkan proses revolusioner untuk membungkus atau mengikat nanocrystals dalam kaca berpori," jelas Dr Jingwei.
"Proses inilah yang menjadi kunci untuk menstabilkan material, meningkatkan efisiensinya dan menghambat munculnya timbal beracun," katanya.
"Perovskite adalah bahan yang sangat fungsional, tapi karena kepekaannya, maka harus dimasukkan ke dalam kaca," tambahnya.
Tim peneliti mengambil material seperti seng, dan menggunakan molekul organik yang dapat mengikat seng tersebut.
Mereka kemudian menggunakan kekuatan mekanik untuk mengubahnya menjadi kaca.
Dalam proses ini jutaan lubang kecil yang tak terlihat oleh mata manusia disuntik dengan nanocrystals dan tetap terlindungi, terbungkus di dalamnya.
Para peneliti di University of Queensland sedang mengembangkan proses pembuatan kaca anti pecah yang bisa digunakan untuk layar ponsel
- 30 Daftar Pemain Timnas Indonesia Resmi Dirilis, Erick Thohir Mania Optimistis Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?