Peneliti Australia Sebut Kelemahan Jokowi Terungkap di Masa Pandemi
Ben juga mengatakan jika di dalam bukunya ia juga membahas sejumlah kontradiksi bukan sekedar pada sosok dan kepemimpinan seseorang, tapi mencakup hal yang lebih luas.
Upaya menjelaskan kontradiksi
Photo: Presiden Joko Widodo berkunjung ke Bio Farma untuk melihat kesiapan fasilitas produksi vaksin COVID-19, Selasa pekan lalu (11/08). (Koleksi Biro Pers Sekretariat Presiden)
Ben mengaku jika ia sudah menghabiskan hampir 20 tahun untuk memahami Indonesia, dimulai dengan menjadi seorang mahasiswa studi politik Indonesia, kemudian koresponden media internasional, dan kini sebagai pengamat di Lowy Institute.
Dalam delapan tahun terakhir, Ben mengatakan ia terpikat dengan kemunculan dan kerja keras Jokowi.
"Selain dari wawancara dengan presiden, saya juga berbicara dengan puluhan menteri, pejabat, pengusaha pendukung Jokowi serta pengikut-pengikutnya untuk memahaminya," jelas Ben.
Ben menuturkan dia menemui langsung warga masyarakat biasa di luar Jakarta, mendatangi berbagai tempat di Indonesia, dengan menggunakan pesawat, mobil, ferry, perahu, becak hingga dokar.
"Saya bersyukur sekali kebanyakan orang Indonesia yang saya temui selalu menyambut baik segala pertanyaan saya," katanya.
Ben mengakui karyanya ini bukan biografi dalam bentuk konvensional, namun ia juga tak bisa menguraikan seluruh aspek kehidupan Jokowi.
Ben Bland, seorang peneliti Australia, menyebut Presiden Jokowi sebagai sosok yang penuh kontradiksi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi