Peneliti Australia Temukan Bukti Rokok Elektrik Mengandung Pestisida dan Bahan Berbahaya Lain

Penelitian terbaru di Australia membuktikan rokok elektrik yang sering diklaim bebas nikotin ternyata mengandung pestisida dan bahan kimia pembersih di rumah sakit.
Penelitian yang dilakukan Associate Professor Dr Alexander Larcombe dari Curtin University menemukan rokok eletrik atau vaping mengandung karsinogenik dan bahan kimia berbahaya lainnya.
Profesor Alexander meneliti 65 cairan yang biasa digunakan dalam rokok elektrik di Australia.
"Ada serangkaian kandungan bahan kimia di dalamnya, yang diketahui berdampak negatif pada kesehatan paru-paru kita," jelasnya kepada ABC.
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari studi pada tahun 2019 yang meneliti 10 cairan bahan vaping. Ini merupakan studi paling komprehensif tentang produk rokok elktrik di Australia hingga saat ini.
Diperkirakan lebih dari 200.000 orang Australia menggunakan vaping, namun perokok elektrik yang menggunakan nikotin harus mendapat resep dari dokter.
Sampai saat ini, vaping beraroma bebas nikotin telah tersedia secara online dan dari penjual rokok.
Badan pengawas obat-obatan Australia (TGA) melarang impor namun kewenangannya tidak mengatur tentang pembuatan dan pasokan rokok elektrik beraroma di Australia.
Inilah sejumlah bahan-bahan berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada rokok elektronik atau vaping dari penelitian terbaru di Australia
- Dunia Hari Ini: Kesehatan Paus Kembali Mengalami Kemunduran
- Peserta WHV Asal Indonesia yang Meninggal Dikenang Ayahnya Sebagai Orang Saleh
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina