Peneliti Australia Temukan Bukti Rokok Elektrik Mengandung Pestisida dan Bahan Berbahaya Lain

Salah satu penambah rasa utama yang banyak digunakan perokok elktrik adalah benzil alkohol. Bahan ini ditemukan di 42 sampel, dalam beberapa kasus, pada tingkat yang sangat tinggi.
"Efeknya pada saluran pernapasan atau pada paru-paru belum diketahui pada tahap ini," jelasnya.
Temuan lainnya yaitu bahan kimia perasa vanila yang disebut etil vanillin, yang ada di 59 sampel pada tingkat yang cukup tinggi.
Vaping juga memiliki koil pemanas logam yang memanaskan cairan, yang menurun seiring waktu penggunaan.
Koil pemanas ini terbuat dari logam berat dengan kandungan kromium, nikel dan besi.
Profesor Alexander mengatakan wadah plastik yang menampung cairan rokok elektrik juga rusak seiring dengan waktu.
"Perokok mungkin saja menghirup mikroplastik juga," katanya.
Ketika bahan kimia dipanaskan — seperti yang terjadi dalam proses vaping — struktur kimianya berubah.
Inilah sejumlah bahan-bahan berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada rokok elektronik atau vaping dari penelitian terbaru di Australia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia