Peneliti Australia Temukan Bukti Rokok Elektrik Mengandung Pestisida dan Bahan Berbahaya Lain
"Pemanasan suhu yang lebih rendah bisa sama buruknya dalam menghasilkan output yang buruk," katanya.
Perlunya aturan lebih ketat
Hasil penelitian ini mendorong sebuah lembaga filantropi bernama Yayasan Minderoo Andrew Forrest untuk menyerukan perlunya aturan lebih ketat terhadap rokok elektrik.
"Sekarang kita punya bukti untuk mendukung perlunya perizinan ketat atas produk tembakau di semua negara bagian," kata Dirut Yayasan Minderoo Steve Burnell.
Peneliti dari Adelaide University, Dr Miranda Ween, salah satu pakar utama rokok elektrik, mendukung hasil temuan tersebut.
Dia juga menyerukan perlunya mengatur vaping beraroma, bukan hanya yang mengandung bahan nikotin.
"Kita di Australia belum memiliki regulasi tentang bagaimana produk ini diproduksi," katanya.
Dr Miranda menyebutkan saran dan informasi tentang vaping dari produsen rokok elektrik tidak akurat.
Seorang juru bicara TGA mengatakan pihaknya akan meninjau aturan vaping berbasis nikotin mulai tahun depan, namun tidak menjelaskan apakah hal itu mencakup vaping dengan bahan kimia perasa.
Inilah sejumlah bahan-bahan berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada rokok elektronik atau vaping dari penelitian terbaru di Australia
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan