Peneliti Australia Temukan Cara Lebih Aman Transplantasi Pasien Leukemia
Para peneliti Australia menemukan cara lebih aman dalam menjalankan operasi transplantasi bagi pasien leukemia, yang menepis kemungkinan tertular bibit penyakit selama proses operasi.
Dalam ujicoba di Rumahsakit Royal Brisbane pekan ini, peneliti berhasil menurunkan risiko penularan bibit penyakit dari 50 persen menjadi 12 persen bagi pasien yang menjalani transplantasi tulang sumsum.
Tim peneliti medis berasal dari QIMR Berghofer Medical Research Institute.
Dalam operasi semacam ini, kejadian penularan yang secara medis disebut sebagai GVHD (graft versus host disease) dalam kasus yang akut, sering menyebabkan kematian bagi pasien.
GVHD terjadi saat material yang ditransplankan ke pasien, mulai menyerang sel-sel pasien penerima.
Para peneliti dalam ujicoba ini memberikan obat bernama Tocilizumab (TCZ) bagi pasien, guna menghambat produksi protein IL-6 dalam sistem kekebalan tubuh, yang memicu respon tubuh terhadap trauma.
"Terapi baru ini memungkinkan operasi transplantasi lebih aman, dan bisa diterapkan bagi kelompok pasien yang lebih luas," jelas Professor Glen Kennedy, salah seorang peneliti.
Disebutkan, ujicoba terakhir saat ini masih berjalan, dan jika berhasil maka sistem operasi transplantasi bagi pasien leukemia sudah bisa diterapkan di RS dan klinik.
Para peneliti Australia menemukan cara lebih aman dalam menjalankan operasi transplantasi bagi pasien leukemia, yang menepis kemungkinan tertular
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ini Tips Menulis Resume Untuk Melamar Kerja di Australia
- Dwi Kewarganegaraan Sudah Lama Dinantikan Warga Asing yang Puluhan Tahun Tinggal di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Upaya Kudeta Gagal, Tentara Bolivia Mundur dari Istana Presiden
- Dunia Hari Ini: Julian Assange Resmi Bebas, Akan Kembali ke Australia
- Silang Sengkarut Fakta di Balik Kasus Kematian Afif Maulana
- Dunia Hari Ini: Julian Assange, Pendiri Wikileaks, Keluar dari Penjara di Inggris