Peneliti Australia Temukan Upaya Minimalkan Kerusakan Otak Akibat Stroke
"Ini daerah di mana banyak peneliti tak lagi menguaknya karena semua percobaan telah gagal untuk saat ini, beberapa telah kehilangan harapan bahwa pelindung saraf semacam ini akan bisa tersedia," katanya.
Profesor Bruno mengungkapkan, beberapa cedera otak terjadi dalam beberapa menit setelah munculnya stroke dan sulit untuk dicegah.
Tetapi pengobatan ini memberikan kesempatan untuk meminimalkan kerusakan berkelanjutan yang berlangsung beberapa jam, dan bahkan berhari-hari sesudahnya.
Tim penelitian berharap untuk lakukan uji coba klinis
Tim WANRI sekarang berharap untuk membawa temuan ini pada uji klinis dan mengembangkan senyawa peptide ini secara komersil.
"Kami berharap dari temuan kami sejauh ini, bahwa senyawa peptida ini mungkin efektif secara klinis," terang Profesor Bruno.
Professor David Blacker, direktur medis WANRI dan dokter stroke di Rumah Sakit Sir Charles Gairdner, mengatakan, perawatan terbatas saat ini yang tersedia bagi para penderita membuat temuan ini menarik.
"Penemuan menjanjikan ini menawarkan berita baik di bidang penelitian stroke yang menantang. Kami perlu melihat lebih banyak investasi dalam penelitian seperti ini ketika kemunculan stroke dalam masyarakat kita terus meningkat," jelas Profesor David.
Sekelompok tim peneliti dari Australia Barat telah menemukan upaya yang bisa membantu meminimalkan efek samping dari stroke.Para peneliti di Institut
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas