Peneliti BRIN: Saatnya Membangun Ekonomi Hijau
Hal itu dikatakannya dalam pelatihan bertajuk Nilai Ekonomi dan Pendugaan Karbon Hutan secara daring, Rabu (16/3).
Pelatihan ini akan membantu meningkatkan pengetahuan tentang teknis penghitungan dan kebijakan terkini terkait karbon hutan.
Selain itu, kontribusinya terhadap NDC (Nationally Determined Contribution) yang menjadi komitmen pemerintah mendukung penurunan emisi karbon global.
“Kami berharap para praktisi konservasi dan peneliti bisa saling berbagi pengalaman dan keterampilan dalam pelestarian hutan di Indonesia,” kata Dolly.
Lebih lanjut, Belantara Learning Series (BLS) merupakan program peningkatan kapasitas untuk para mahasiswa, akademisi, praktisi, peneliti, serta pengelola sumber daya alam dan keanekaragaman hayati dari Belantara Foundation.
Program ini mendukung upaya proteksi dan restorasi hutan, penelitian, pemberdayaan masyarakat, serta aksi iklim.
BLS juga merupakan program kolaborasi antara Belantara dan institusi lintas sektor.
Yakni, Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan konsultan lingkungan PT Gaia Eko Daya Buana.
Peneliti BRIN I Wayan Susi Dharmawan mengatakan, pembangunan ekonomi hijau harus ditindaklanjuti karena potensi perdagangan karbon sangat besar
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Kurangi Emisi Karbon, Atome Tanam 100 Pohon Mangrove di Kepulauan Seribu
- Kurangi Emisi Karbon, BSI dan UMY Tanam 10.671 Pohon Produktif
- Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi Lewat Redeem Point Kredit Karbon
- IDCTA Sebut Indonesia Berkapasitas Mengelola Emisi Karbon
- Mendes Yandri Bakal Mereplikasi Desa Inovasi yang Sukses Diterapkan di Konawe Utara