Peneliti Jepang Kembangkan Alat Uji Virus Covid-19, Cuma Butuh 10 Menit
jpnn.com, JAKARTA - Sekelompok peneliti di Jepang berhasil membuat alat uji virus Corona yang mampu memberikan hasil hanya dalam 10 menit saja.
Alat uji tersebut dinilai menjadi solusi dari lamanya waktu proses uji hasil dari gejala seperti virus Covid-19. Alat itu juga diklaim akan membawa sedikit kelegaan dan harapan bagi orang yang mungkin memiliki gejala seperti virus Corona, tetapi tidak yakin apakah benar-benar tertular atau tidak.
Dari laporan Ubergizmo, Selasa (24/3), alat itu saat ini sedang menjalani uji klinis di Prefektur Nagasaki Jepang dan melibatkan pengambilan swab dari hidung atau tenggorokan pasien. Uji Klinis menggunakan pewarna fluoresens untuk menunjukkan apakah seseorang terinfeksi virus atau tidak.
Menurut para peneliti, alat uji virus Corona relatif kecil dan kompak dengan bobot berat 2,4 kg. Sehingga lebih ideal untuk dibawa berkeliling dan digunakan di seluruh negeri.
Waktu pengujian 10 menit lebih cepat daripada beberapa metode lain yang dikembangkan di negara lain salah satunya di Kanada, di mana para peneliti mengembangkan atal pengujian dengan surasi 30 menit.
Sebelumnya, Australia telah mencapai langkah penting dalam mengembangkan vaksin virus Corona atau Covid-19. Para peneliti di Negeri Kangguru itu sudah berhasil memetakan tanggapan kekebalan tubuh dari pasien pertama virus Corona. (mg9/jpnn)
AHMAD DHANI CURIGA SOAL CORONA
Menurut peneliti Jepang itu, alat uji tersebut dinilai menjadi solusi dari lamanya waktu proses uji hasil dari gejala seperti virus Covid-19.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Lolly Suhenty Minta Bawaslu di Daerah Uji Coba Aplikasi Siwaslih Secara Serentak
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19