Peneliti Khawatirkan Sonar AL akan Sakiti Paus
jpnn.com - FLORIDA - Pemandangan belasan ekor paus besar Atlantik Utara (paus pemakan plankton dari spesies Eubalaena glacialis, Red) yang langka, berenang-renang dengan damai dan indahnya, seperti tampak di perairan dekat pelabuhan Florida Utara beberapa waktu lalu, bisa jadi tak akan mudah ditemukan lagi.
"Ini (sebenarnya) hari yang bagus," kata seorang peneliti paus, Jim Hain, sembari mengamati kelompok mamalia raksasa itu melalui teropongnya.
Masalahnya, kendati AS termasuk ketat dalam menjaga eksistensi para hewan, perdebatan baru belakangan telah muncul terkait keberadaan paus ini. Demikian sebagaimana ditulis AP dan dikutip oleh Foxnews. Tepatnya, isu itu adalah soal bagaimana menjaga keseimbangan antara keberadaan mamalia lautan itu, dengan kebutuhan militer untuk menggunakan sonar dalam latihan.
Paus jenis ini memang adalah satu dari sekian saja jenis mamalia paling langka di dunia. Hain dan peneliti lainnya percaya bahwa ada sekitar 300-350 ekor yang masih hidup, dan kehilangan sejumlah paus betina yang hamil akan terasa sangat memilukan.
Sampai kini, sebenarnya ancaman terbesar para paus ini adalah tabrakan dengan kapal dan jeratan jaring-jaring nelayan. Namun belakangan, para peneliti mengkhawatirkan adanya ancaman baru terhadap kelangsungan hidup paus itu, khususnya di kawasan barat laut Florida dan selatan Georgia, tempat para paus datang tiap tahun untuk melahirkan. Ancaman itu adalah dua proyek sonar Angkatan Laut (AL) AS.
Institusi Perikanan Laut Nasional AS memang baru saja menyetujui rencana AL untuk melakukan latihan sonar di sepanjang laut kawasan Timur, yang notabene adalah habitatnya para paus. Meskipun untuk izin itu, mereka tetap meminta AL untuk berhati-hati dan menjaga keberadaan paus-paus maupun hewan laut lain.
AL sendiri juga ingin melakukan sebuah latihan perang anti-kapal selam berjarak 75 mil dari pantai utara Florida. Kebetulan, Pangkalan Kapal Selam Kings Bay dan Stasiun AL Mayport berada di sekitar sana.
"Fasilitas tersebut akan memungkinkan kami berlatih di lingkungan perairan dangkal. Dan itu berarti dampaknya terhadap mamalia laut bakal bisa dihindari," ungkap pernyataan dari AL AS pula.
FLORIDA - Pemandangan belasan ekor paus besar Atlantik Utara (paus pemakan plankton dari spesies Eubalaena glacialis, Red) yang langka, berenang-renang
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi