Peneliti Klaim Musim Panas Berhubungan dengan Radang Usus
jpnn.com - SELAMA musim panas terjadi, biasanya orang akan lebih mudah haus dan lelah akibat terpapar teriknya matahari. Tapi, musim panas juga diklaim berhubungan dengan banyaknya kasus penyakit radang usus dan radang saluran pencernaan.
Studi baru yang dilakukan peneliti di Swiss melihat catatan rumah sakit selama lima tahun dan ditemukan lebih banyak pasien dengan kasus radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) selama terjadinya musim panas.
"Penelitian ini menunjukkan dengan jelas bahwa perubahan iklim mungkin berdampak serius pada kesehatan manusia yang belum dipahami sampai sekarang," kata ahli iklim yang ikut andil dalam studi sementara di Swiss National Weather and Climate Service, Thomas Frei, seperti dilansir laman Newsmaxhealth, Rabu (16/4).
Namun, salah satu peneliti yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa temuan ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. IBD adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang saluran pencernaan.
Akibatnya, terjadi peradangan kronis pada usus dan terkadang juga terjadi pada bagian pencernaan lainnya seperti hati. The Centers for Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang di Amerika memiliki radang usus.
Sementara itu, gastroenteritis atau radang saluran cerna mempengaruhi sekitar 179 juta orang di Amerika setiap tahun. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Anak-anak dan orang tua berada pada risiko tinggi terkena komplikasi yang disebabkan oleh infeksi usus.
Pada studinya, para peneliti melihat catatan dari 738 orang yang dirawat di University Hospital of Zurich tahun 2001 sampai 2005 dengan kasus radang usus termasuk Crohn dan kolitis ulserativa. Sebanyak 786 pasien mengaku menderita infeksi usus. Sementara itu, data suhu dikumpulkan dari badan meteorologi Zurich.
Saat itu, ada 17 gelombang panas dan berlangsung hingga 19 hari. Selama gelombang panas, pasien dengan kasus infeksi usus dan radang usus meningkat hampir lima persen untuk hari selanjutnya. Temuan ini dipublikasikan dalam The American Journal of Gastroenterology.
SELAMA musim panas terjadi, biasanya orang akan lebih mudah haus dan lelah akibat terpapar teriknya matahari. Tapi, musim panas juga diklaim berhubungan
- 7 Manfaat Wortel, Cegah Serangan Penyakit Ini
- 6 Bahaya Makan Tomat Berlebihan, Penyakit Ini Bakalan Mengintai Anda
- MS Glow Hadirkan 2 Produk Andalan untuk Mengatasi Masalah Sel Kulit Mati
- 4 Manfaat Jahe Merah, Pria Wajib Mengonsumsinya
- 3 Bahaya Makan Terong Berlebihan, Penyakit Ini Bakalan Mengintai Anda
- 3 Herbal Ini Bikin Asam Urat Tidak Berkutik