Peneliti Melbourne Manfaatkan Realitas Virtual Untuk Atasi Kecanduan
Fasilitas yang diberi nama BrainPark itu memanfaatkan neuroscience yang dipasangkan dalam program realitas virtual (VR) dan latihan intensitas tinggi untuk mendiagnosis dan mengobati orang-orang yang menderita gangguan kompulsif, tanpa menggunakan obat-obatan.
"Terapi virtual reality adalah pengubah keadaan bagi penyakit mental," kata Dr Rebecca Seagrave, Direktur BrainPark.
"Alat ini dapat menempatkan seorang dokter, klien dan kebiasaan mereka bersama-sama dalam zona kecanduan yang realistis, di mana mereka dapat bekerja untuk melatih kembali tanggapan baru terhadap ganja, alkohol, perjudian, atau amfetamin.
"Sekarang mereka memiliki seluruh perpustakaan dari situasi pemicu masalah kecanduan yang benar-benar sulit untuk diakses di dunia nyata, yang dapat tersedia di kantor seorang dokter hanya dengan jentikan sebuah saklar."
Kecanduan dapat diuji dalam lingkungan virtual
Melalui sistem realitas virtual, orang-orang yang menderita OCD yang terkontaminasi dapat menantang diri mereka sendiri untuk menghadapi pemicu mereka, dengan membuat dapur dan kamar mandi lebih kotor.
Pecandu judi dapat diuji di ruang aman dengan masuk ke tempat mesin poker tiruan.
"Kita dapat mengukur respons otak fisiologis manusia terhadap berbagai aspek perjudian dalam lingkungan virtual dan melihat aspek perjudian mana yang paling terlibat dalam perilaku kecanduan mereka," kata Dr. Seagrave.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata