Peneliti & Pakar Sepakat Cukai Rokok Perlu Dinaikkan Demi Tekan Jumlah Perokok

Peneliti & Pakar Sepakat Cukai Rokok Perlu Dinaikkan Demi Tekan Jumlah Perokok
Konferensi pers bertajuk Mendorong Kebijakan Kenaikan Cukai Rokok demi Perlindungan Kesehatan Masyarakat Indonesia telah dilakukan secara virtual, Jumat (20/9) ini. Supplied for JPNN

Sementara itu, Ketua Udayana Central Putu Ayu Swandewi Astuti mengatakan konsumsi rokok berdampak luas terhadap kesehatan, ekonomi, dan social di tatanan individu, keluarga, komunitas, dan negara. 

“Pengendalian konsumsi rokok melalui optimalisasi cukai penting dalam mengendalikan angka perokok pada semua spektrum masyarakat baik yang belum merokok atau sudah merokok, dewasa maupun anak muda," katanya.

Koordinator Koalisi Nasional Masyarakat Sipil Pengendalian Tembakau Ifdhal Kasim mengatakan kebijakan menaikan cukai rokok erat kaitannya dengan hak asasi manusia soal kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. 

“Hak atas kesehatan, hak atas perlindungan anak dan generasi muda juga hak atas lingkungan yang sehat. Kenaikan pajak rokok juga akan berdampak sosial ekonomi yang berhubungan dengan HAM, yaitu mengurangi kemiskinan serta akan tercapai keadilan sosial," kata mantan Ketua Komnas HAM RI itu dalam konferensi pers yang sama.

Maka, kata Ifdal, menaikkan pajak rokok sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. 

"Ini adalah bagian dari pemenuhan hak asasi manusia yang harus dijamin oleh Negara," ujar dia.

Tobacco Control dari Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Affan Fitrahman menyebut pihaknya mendukung penuh kebijakan kenaikan cukai demi melindungi generasi muda dari dampak buruk rokok. 

“Kami percaya bahwa cukai yang lebih tinggi akan secara signifikan mengurangi prevalensi merokok di kalangan pelajar dan mengalihkan pengeluaran rumah tangga miskin ke kebutuhan yang lebih produktif," ujarnya dalam konferensi pers yang sama, Jumat.

Sejumlah pakar dan peneliti sepakat menganggap pentingnya negara menaikkan cukai rokok yang merata demi mengurangi dampak negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News