Peneliti Prediksi Sektor Ini Akan Meningkat Terimbas PPKM Darurat

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Thomas Dewaranu menilai implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berpotensi meningkatkan tren transaksi ekonomi digital.
Pasalnya PPKM darurat akan membatasi mobilitas masyarakat dan jam operasi sentra-sentra ekonomi.
"Membuat platform digital menjadi opsi yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya,” kata Thomas di Jakarta, Kamis (1/7).
Menurut dia, saat ini perluasan akses Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dan perlindungan konsumen harus diimplementasikan beriringan untuk mendukung peningkatan transaksi ekonomi digital.
Menukil data Google dan Kementerian Perdagangan, Thomas menjelaskan konsumen digital baru dalam e-commerce di Indonesia meningkat sebanyak 37 persen sepanjang pandemi 2020.
Di sisi lain, valuasi ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih dari 40 persen per tahunnya sejak 2015.
"Pada paruh waktu 2020 penyedia layanan digital di Indonesia telah memproses transaksi senilai USD 40 miliar," katanya.
Sementara itu, lanjut Thomas, jumlah penggunaan internet juga terus mengalami peningkatan.
Peneliti CIPS Thomas Dewaranu menilai implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berpotensi meningkatkan tren transaksi ekonomi digital.
- BRI-MI Raih Penghargaan Indonesia Best Digital Awards 2025
- Indonesia Digital Sustainability Awards 2025 Sukses Digelar, Komdigi Bilang Begini
- Sempat Jaga Warung Madura, Hidup Ma’e Arik Berubah Setelah Jadi Afiliator
- Somethinc Luncurkan Omega Jelly Deep Cleansing Balm dengan Inovasi Terbaru
- Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan
- Hadir di Indonesia, Falscara Tawaran Kemudahan DIY Eyelash Extension