Peneliti Queensland Ubah Sampah Buah dan Sayuran Jadi Ekstrak Zat Gizi

"Keuntungannya adalah setelah diesktraksi maka kita bisa memiliki produk yang langsung memiliki komponen anti-obesitas, misalnya saja ekstak anti-obesitas itu bisa kita suntikan langsung pada ikan atau hamburger,"
Pengembangan ini diharapkan juga dapat menciptakan pasar baru bagi petani.
"Mereka bisa mulai menjual produk yang memiliki nilai tambah dan lebih beragam tidak hanya buah atau sayur yang standar saja yang biasa dijual di pasar makanan,"
Teknologi ini menurut Naido juga bisa melindungi keuntungan para petani dari tanaman mereka karena memasok ke beragam industri.
"Misalnya harga tomat sedang tidak bagus, maka buah itu bisa dijual ke konsumen yang hanya membutuhkan senyawa lycopene (pigmen) dengan mengekstraksi senyawa itu dari tomat segar untuk kemudian digunakan pada kosmetik,"
Kendala terbesar untuk mengkomersialiasasikan penelitian mereka adalah tidak adanya jaminan pendanaan.
Meski demikian, fasilitas untuk memproses buah dan sayur-sayuran tak terpakai itu masih tetap ada dan bisa digunakan hingga tahun 2017 berkat bantuan sejumlah investor asing.
Penelitian ini disambut gembira oleh organisasi petani sayuran dan buah di Bundaberg. Direktur lembaga tersebut, Allan Mahoney, mengatakan penelitian ini sangat menarik dan membawa upaya memberikan nilai tambah bagi produk buah dan sayur ke level berikutnya,"
Setiap tahun, buah dan sayuran senilai jutaan dolar terbuang begitu saja, dan kebanyakan hanya menjadi sampah. Namun peneliti dari Universitas Queensland
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya