Peneliti Singapura Petakan DNA Durian

Ketika para peneliti membandingkan genome durian ini dengan tanaman sejenis lain seperti kakao dan kapas, mereka menemukan adanya empat gen bernama MGL di tanaman durian sementara tanaman lain hanya satu.
Mereka juga menemukan gen yang mengeluarkan bau khas tersebut lebih aktif di durian jenis Musang King dibandingkan durian jenis Monthong, yang baunya kurang menyengat yng banyak ditanam di Thailand.

Getty Images:
Yang lebih unik lagi bahwa gen ini hanya aktif ketika buah durian tersebut sudah matang.
Para peneliti memperkirakan bahwa in terjadi karerna ada hubungannya dengan gen yang disebut ACS, yang mengatur produksi ethylene, hormon tumbuhan yang terlibat dalam proses pematangan buah.
"Hipotesa kami adalah bau ini dimasukkan untuk menarik perhatian binatang guna memakan durian, dan kemudian menyebarkan bijinya." kata Prof Teh.
Implikasinya bagi agrikultur dan keanakeragaman hayati
Professor Teh mengatakan bahwa penemuan mereka memiliki implikasi bagi perkembangan durian, yang sudah lama menjadi industri bernilai jutaan dolar di Asia Tenggara.
"Secara teoritis kita bisa menghilangkan gen MGL, dan dengan itu baunya akan lebih lemah." katanya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia