Peneliti Singapura Petakan DNA Durian
Ketika para peneliti membandingkan genome durian ini dengan tanaman sejenis lain seperti kakao dan kapas, mereka menemukan adanya empat gen bernama MGL di tanaman durian sementara tanaman lain hanya satu.
Mereka juga menemukan gen yang mengeluarkan bau khas tersebut lebih aktif di durian jenis Musang King dibandingkan durian jenis Monthong, yang baunya kurang menyengat yng banyak ditanam di Thailand.
Yang lebih unik lagi bahwa gen ini hanya aktif ketika buah durian tersebut sudah matang.
Para peneliti memperkirakan bahwa in terjadi karerna ada hubungannya dengan gen yang disebut ACS, yang mengatur produksi ethylene, hormon tumbuhan yang terlibat dalam proses pematangan buah.
"Hipotesa kami adalah bau ini dimasukkan untuk menarik perhatian binatang guna memakan durian, dan kemudian menyebarkan bijinya." kata Prof Teh.
Implikasinya bagi agrikultur dan keanakeragaman hayati
Professor Teh mengatakan bahwa penemuan mereka memiliki implikasi bagi perkembangan durian, yang sudah lama menjadi industri bernilai jutaan dolar di Asia Tenggara.
"Secara teoritis kita bisa menghilangkan gen MGL, dan dengan itu baunya akan lebih lemah." katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata