Peneliti Tasmania Uji Coba Teknologi Sonar Pantau Pencairan Es di Antartika
Tapi peneliti AMC, Karl Manzer, mengatakan, teknologi sonar bisa digunakan di bawah air untuk memberikan gambaran yang lebih rinci.
"Ada banyak yang kami belum tahu tentang bagaimana massa glasial mencair dan pecah. Kami bisa belajar banyak dari permukaan tapi ada banyak lagi yang kami perlu tahu tentang bagaimana proses ini berjalan di bawah air dan bagaimana lapisan es ini berinteraksi dengan lautan,” terangnya.
Ia mengutarakan, "Itu sangat penting untuk memahami konsekuensi bagi iklim kita di masa depan. Alat-alat yang kami gunakan secara tradisional dulunya digunakan untuk melihat ke dasar laut dan kami pada dasarnya menggunakan teknologi yang sudah dicoba tapi dengan cara yang baru."
Isak mengatakan, hasil awalnya menjanjikan.
"Berbicara dengan pakar es di kapal dan rekan-rekan di sini, semua orang cukup bersemangat tentang apa yang akan dihasilkan dari ini," sebutnya.
Ia mengungkapkan, "Ini benar-benar merupakan sedikit wawasan tentang apa yang mampu kami tangkap."
Tim penelitian ini berharap untuk mengulang ui coba tersebut akhir tahun ini dan bahkan menyertakan perangkat sonar di dalam kendaraan bawah air otonom (AUV) yang beroperasi seperti kapal selam robotik kecil.
Karl mengatakan, hal itu bisa membantu para ilmuwan mengumpulkan data dari bawah es.
Para peneliti Tasmania optimistis, uji coba pertama di dunia yang menggunakan teknologi sonar untuk memetakan gletser Antartika –yang mereka
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat