Peneliti Temukan Obat Jet Lag
Sebab ketika Peirson dan rekan-rekan menonaktifkan gen ini pada tikus, kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan paparan cahaya yang terang menjadi berubah secara dramatis.
Peneliti pun berharap temuan ini bisa menjadi cikal bakal obat yang dapat mematikan gen SIK1 dalam tubuh manusia, sehingga kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan waktu bisa meningkat. Termasuk mengurangi efek samping jet lag, selain keinginan tidur siang yang begitu tinggi.
"Jet lag sendiri memang dapat menyebabkan sejumlah efek samping, mulai dari gangguan gastrointestinal hingga masalah pada mood. Begitu juga dengan peningkatan risiko gangguan metabolik, penyakit kardiovaskular hingga kanker, terutama karena gangguan sirkadian jangka panjang akibat jet lag terus-menerus," pungkas Peirson.(fny/jpnn)
Bepergian ke luar negeri tidak lagi mengasyikkan jika dihantui jet lag. Peneliti kini sudah menemukan obat yang akan menjadikan sesorang mudah beradaptasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Larangan BPA di UE Mulai 2024, Kapan Indonesia Menyusul?
- 5 Manfaat Rutin Minum Air Jahe Campur Gula Aren, Pria Pasti Suka
- 3 Manfaat Teh Tawar yang Luar Biasa
- 5 Khasiat Kelengkeng, Lindungi Tubuh dari Serangan Penyakit Ini
- The Magic of Christmas, Manjakan Liburan Anak dengan Aktivitas Seru
- 11 Manfaat Suka Makan Ikan Salmon, Lindungi Tubuh dari Berbagai Penyakit Ini