Penelitian Terbaru: Ekowisata Belum Tentu Akan Bantu Kelestarian Orangutan

Ekowisata hanya akan membantu menyelamatkan orangutan jika menghasilkan pemasukan yang dapat membayar ganti rugi dari penebangan do hutan. Inilah hasil dari penelitian yang baru-baru dilakukan di Australia.
Ekowisata kini seolah menjadi tren. Istilah ini merujuk pada kegiatan wisata ke alam terbuka atau berhubungan dengan alam, yang semakin banyak penggemarnya baik di Indonesia maupun Australia.
Sejauh mana ekowisata sesungguhnya dapat melestarikan dan menjaga keberadaan beberapa spesies, juga masih menjadi pro dan kontra.
Penelitian baru-baru ini dilakukan dengan melibatkan Profesor Ralf Buckley, dari sekolah lingkungan di Griffith University di Queensland.
"Sudah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan ekowisata dalam 20 hingga 30 tahun terakhir tanpa kesimpulan apapun, ini menjadi penjelasannya," ujar Profesor Ralf.
"Tidak ada pola universal soal ini, karena tergantung pada biologis spesiesnya dan bagaimana ekowisata tersebut berjalan," jelasnya.
Sebelumnya pernah ada penelitian yang mengatakan ekowisata dapat membantu melestarikan hewan-hewan yang terancam habitatnya. Ekowisata juga dianggap dapat melindungi hewan dari perburuan.
Tapi sejumlah bukti lainnya menunjukkan ekowisata dapat mengurangi populasi hewan-hewan dengan adanya penurunan angka kelahiran atau kelangsungan hidup mereka.
Ekowisata hanya akan membantu menyelamatkan orangutan jika menghasilkan pemasukan yang dapat membayar ganti rugi dari penebangan do hutan. Inilah
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia