Penelitian Terbaru: Ekowisata Belum Tentu Akan Bantu Kelestarian Orangutan
Ekowisata hanya akan membantu menyelamatkan orangutan jika menghasilkan pemasukan yang dapat membayar ganti rugi dari penebangan do hutan. Inilah hasil dari penelitian yang baru-baru dilakukan di Australia.
Ekowisata kini seolah menjadi tren. Istilah ini merujuk pada kegiatan wisata ke alam terbuka atau berhubungan dengan alam, yang semakin banyak penggemarnya baik di Indonesia maupun Australia.
Sejauh mana ekowisata sesungguhnya dapat melestarikan dan menjaga keberadaan beberapa spesies, juga masih menjadi pro dan kontra.
Penelitian baru-baru ini dilakukan dengan melibatkan Profesor Ralf Buckley, dari sekolah lingkungan di Griffith University di Queensland.
"Sudah banyak penelitian yang dilakukan berkaitan ekowisata dalam 20 hingga 30 tahun terakhir tanpa kesimpulan apapun, ini menjadi penjelasannya," ujar Profesor Ralf.
"Tidak ada pola universal soal ini, karena tergantung pada biologis spesiesnya dan bagaimana ekowisata tersebut berjalan," jelasnya.
Sebelumnya pernah ada penelitian yang mengatakan ekowisata dapat membantu melestarikan hewan-hewan yang terancam habitatnya. Ekowisata juga dianggap dapat melindungi hewan dari perburuan.
Tapi sejumlah bukti lainnya menunjukkan ekowisata dapat mengurangi populasi hewan-hewan dengan adanya penurunan angka kelahiran atau kelangsungan hidup mereka.
Ekowisata hanya akan membantu menyelamatkan orangutan jika menghasilkan pemasukan yang dapat membayar ganti rugi dari penebangan do hutan. Inilah
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki