Penelitian Terbaru: Omicron Bertahan Lebih Lama di Permukaan Kulit dan Plastik
jpnn.com, JAKARTA - Studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron mampu bertahan lebih lama di permukaan kulit manusia dan benda plastik, dibanding varian lainnya.
Hal ini diduga menjadi faktor penyebab cepatnya laju penularan varian Omicron.
Melansir situs Halodoc, studi yang diterbitkan bioRxiv menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan dengan semua variant of concern (VoC).
Hasilnya, varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron bisa bertahan lebih lama dibanding strain asli asal Wuhan pada permukaan kulit manusia dan plastik.
VoC mampu mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit.
Peneliti dari Kyoto Prefectural Universiti of medicine Jepang mengungkapkan, Omicron merupakan VoC yang memiliki kelangsungan hidup paling lama dibanding varian lain.
"Stabilitas yang tinggi kemungkinan menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian Omicron menggantikan varian Delta dan menyebar dengan cepat," tulis dokumen penelitian Kyoto Prefectural University of Medicine di Jepang yang diterbitkan di The Straits Times.
Berikut durasi varian virus corona bertahan di permukaan kulit manusia:
Studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron mampu bertahan lebih lama di permukaan kulit manusia dan benda plastik dibanding varian lainnya.
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- 8 Manfaat Jeruk Bali, Wanita Pasti Suka
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Kulit Bakalan Cerah dan Sehat dengan Rutin Mengonsumsi 5 Buah Ini