Penelitian Terbaru Ungkap BPA Dapat Bermigrasi ke Air dalam Suhu Ruangan
jpnn.com, JAKARTA - Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menunjukkan banyak bukti ilmiah bahwa bisfenol A (BPA) yang dipakai industri plastik untuk wadah minuman dan makanan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Menurut Pandu Riono, BPA bisa menimbulkan gangguan sistem reproduksi, diabetes, obesitas, gangguan sistem kardiovaskular, ginjal, kanker hingga perkembangan otak.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah bersama ilmuwan perlu mengedukasi dan menginformasikan tentang ancaman gangguan kesehatan yang dihasilkan BPA.
"Keselamatan publik itu prioritas kita semua. Jejak BPA, bahan kimia yang digunakan dalam produk plastik, banyak terdeteksi di tubuh dan di lingkungan," papar Pandu Riono, di Jakarta, belum lama ini.
Pernyataan Pandu didukung dengan penelitian terbaru yang dipublikasi pada 23 September 2022.
Dalam jurnal berjudul "Effects Of Temperature and Storage Time On Bidphenol A Migration from Polycarbonate Bottles Into Water: Analisilys using Visible Spectrophotometric Method penelitian milik Benue State University.
Dalam studi itu disebutkan bahwa BPA bermigrasi dari kemasan plastik polycarbonet (PC) ke air walau hanya pada suhu ruangan.
Sebelumnya, dalam temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di lapangan, kandungan BPA pada kemasan plastik telah melampaui ambang batas yang ditentukan.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa BPA dapat bermigrasi ke air dalam kemasan plastik dalam suhu ruangan.
- Pesona St Vincent dan AIR yang Membius di Hari Pertama Joyland Festival Jakarta 2024
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern