Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
![Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2025/02/10/kepala-kelompok-studi-kimia-organik-fakultas-matematika-dan-4ijj.jpg)
Selain itu, BPA memiliki kelarutan yang sangat rendah dalam air, jadi kemungkinan larut darikemasan galon polikarbonat ke dalam air minum yaitu sangat kecil.
Prof. Juliati memaparkan sampel dikumpulkan dari empat merek air minum dalam kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) yang umum dan populer ditemukan di Medan.
Keempat sampel tersebut terdiri dari dua merek produk AMDK nasional terpopuler, yaitu AQUA dan Prima, serta dua sampel merek lokal, yaitu Amoz dan Himudo.
Masing-masing merek diambil tiga sampel dari titik distribusi yang berbeda. Sampel diambil pada tiga kondisi penyimpanan, yaitu kondisi normal atau tidak terpapar matahari langsung, serta kondisi dengan paparan sinar matahari langsung selama 5 dan 10 hari.
“Pengujian kami lakukan secara triplo atau dilakukan dengan menggunakan tiga sampel atau pengujian tiga kali. Sangat penting dilakukan pengujian secara triplo pada sampel pangan agar data pertama dapat dibandingkan dengan data kedua atau ketiga, sehingga hasil akhir yang diperoleh menjadi lebih akurat,” kata Prof. Juliati.
Sampel diuji menggunakan alat ukur High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang merupakan instrumen yang sangat canggih untuk mendeteksi kandungan BPA dalam air hingga level mikrogram per liter (µg/L).
BPA sendiri merupakan zat kimia yang digunakan secara luas dan sering kita temukan di berbagai produk sehari-hari, seperti bahan tambalan gigi, kemasan galon air minum, kertas thermal untuk struk belanja, hingga makanan dan minuman kemasan kaleng.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Subspesialis Endokrinologi, Metabolisme, dan Diabetes Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Brama Ihsan Sazli menjelaskan sampai saat ini belum ada bukti kuat atau data ilmiah yang cukup untuk menyatakan bahwa BPA dapat menyebabkan masalah kesehatan, baik itu kanker, diabetes maupun obesitas.
Penelitian terbaru USU membuktikan BPA tidak terdeteksi pada air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang terpapar sinar matahari.
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat
- Pelindo Pastikan Layanan Bongkar Muat Tetap Berjalan saat Libur Isra Mikraj & Imlek
- Waspada Risiko BPA, BPOM Larang Galon Terpapar Matahari