Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari

Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
Kepala Kelompok Studi Kimia Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Sumatera Utara Juliati Tarigan dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Subspesialis Endokrinologi, Metabolisme, dan Diabetes Brama Ihsan Sazli saat melakukan dialog membahas hasil penelitian yang membuktikan BPA tak terdeteksi di air minum galon terpapar sinar matahari. Foto: supplied

"Pada air minum dengan kemasan galon berbahan polikarbonat, belum ada bukti penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa BPA menyebabkan masalah kesehatan. Terlebih, penelitian tentang potensi bahaya kesehatan yang ditimbulkan BPA masih terbatas dan berbasis uji coba pada hewan. Untuk mencapai konsensus mengenai bahaya BPA, diperlukan pengujian yang menyeluruh, termasuk uji klinis pada manusia," katanya.

Dr. Brama menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki metabolisme untuk mengurai zat kimia dan bahan-bahan anorganik yang tanpa sengaja masuk dalam tubuh. BPA akan yang terserap dalam tubuh manusia akan didetoksifikasi oleh hati, untuk kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui urin dan feses.

“Tubuh kita mampu mengurai racun dan melakukan perbaikan. Maka, tidak benar untuk mengambil kesimpulan bahwa air minum dalam kemasan galon dapat memicu permasalahan kesehatan seperti permasalahan metabolik, kanker maupun diabetes seperti yang sering dibicarakan. Masalah kesehatan tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup, diet yang tidak seimbang, riwayat genetik keluarga, serta variabel lainnya,” jelas Dr. Brama. (rhs/jpnn)


Penelitian terbaru USU membuktikan BPA tidak terdeteksi pada air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang terpapar sinar matahari.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News