Penelusuran, Ketika Karyawati Larut Dalam Bisnis Prostitusi
jpnn.com, CIANJUR - Tuntutan gaya hidup dan kebutuhan ekonomi kerap menjadi alasan untuk menjual diri. Dengan mendapatkan kesenangan sesaat, bercinta dengan bayaran pun menjadi jalan.
Meski terselubung, bisnis prostutisi merebak. Apalagi ditopang dengan perkembangan teknologi.
Radar Cianjur (Jawa Pos Group) melakukan penelusuran bisnis percintaan ini. Ditemukan, wanita-wanita yang kini sudah berstatus karyawati juga ikut menjadi pekerja seks komersil (PSK) di Cianjur, Jawa Barat.
Para PSK cukup duduk di rumah menunggu pemesannya. Modus yang dilakukan untuk mendapatkan pelanggan pun beragam.
Ada yang melalui penghubung, dan ada pula yang bekerja sendiri. Meski demikian, untuk menelusuri jaringan ABG penjual cinta satu malam itu agak gampang-gampang susah.
Salah seorang penghubung N (30) menuturkan, sebagian besar cewek-cewek ABG yang mencari pelanggan menggunakan jasanya adalah karyawati di perusahaan yang ada di perbatasan Cianjur-Sukabumi.
Dia mengatakan tak jarang langsung menerima pesanan untuk dicarikan cewek bisa pakai.
“Biasanya yang minta pesanan cewe saya kirim foto ceweknya dulu via BBM, kalau cocok tinggal beritahu dimana tempatnya lalu saya anterin cewenya ke lokasi,” ujarnya, (20/04).
Tuntutan gaya hidup dan kebutuhan ekonomi kerap menjadi alasan untuk menjual diri. Dengan mendapatkan kesenangan sesaat, bercinta dengan bayaran
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
- 3 Pasangan Muda Tertangkap Basah Terlibat Prostitusi Online
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor