Penelusuran, Ketika Karyawati Larut Dalam Bisnis Prostitusi
Saat Radar Cianjur mencoba meminta kontak pin Blackberry Messenger (BBM) dan nomor handphone beberapa cewek esek-esek jaringannya, N tak keberatan dan memberikan pin beberapa orang ABG.
Berbekal pin BBM yang diberikan N, kami pun mencoba meng-invite. Beberapa di antaranya langsung diterima.
Salah seorang cewek yang menyetujui permintaan pertemanan BBM mengaku dirinya berstatus sebagai karyawati di salah satu perusahaan.
Saat diminta untuk mengirimkan fotonya, dia pun tak keberatan dan mengirim beberapa foto dirinya dengan tampilan cukup seksi.
Setelah berkomunikasi melalui BBM, dia kemudian memberikan nomor handphonenya untuk komunikasi lebih lancar.
Saat ditanya melalui pembicaraan telepon, dia mengaku siap melayani laki-laki hidung belang asal harga atau tarifnya cocok.
“Ya kalau sanggup bayar Rp 500 ribbu untuk short time, saya layani,” jawab S saat komunikasi lewat telepon mengenai tarif yang dipatoknya untuk melayani hasrat birahi pemesannya.
Sementara untuk tempat, S siap dimana saja, baik di kos-kosan hingga hotel.
Tuntutan gaya hidup dan kebutuhan ekonomi kerap menjadi alasan untuk menjual diri. Dengan mendapatkan kesenangan sesaat, bercinta dengan bayaran
- Polda Riau Selamatkan 71 Korban TPPO, 12 Orang Sempat Dipaksa Jadi PSK
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan