Penembak Aparat Dikendalikan Pemain Lama
jpnn.com - JAKARTA – Penembakan anggota kepolisian di Ciputat dan petugas Lapas Wirogunan, Jogjakarta, menjadi indikasi terjadinya aksi teroris dengan menyasar aparat. Namun, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menilai, terlalu dini jika mengatakan pelaku penembakan di dua tempat itu dilakukan oleh kelompok teroris.
”Saya tidak ingin mendahului penyelidikan polisi. Jadi, belum dapat dipastikan itu dilakukan oleh kelompok terorisme,” kata Hendro setelah menghadiri acara open house Lebaran di kediaman mantan Wapres Jusuf Kalla, Jumat (9/8).
Hendro menyatakan, karena proses penyelidikan masih berjalan, dirinya tidak ingin menyampaikan pandangan lebih dalam. Sebab, kejadian itu saat ini belum memiliki informasi dan data yang kuat. ”Jika sampai menunduh itu dilakukan kelompok tertentu dan ternyata nanti tidak terbukti, bisa menjadi fitnah dan merugikan pihak lainnya,” ujarnya.
Namun, ia menduga aksi penembakan dengan target dan sasaran anggota aparat keamanaan saat ini dilakukan oleh kelompok baru. Meski dibilang baru, kelompok ini di bawah kendali kelompok lama. Karena itu, ia menyarankan agar file-file lama dibuka kembali dan dipelajari guna menarik benang merah dari peristiwa ini. ”File-file lama harus dibuka supaya kita tahu pengendalinya siapa, sehingga karakter dari motodenya ketemu,” tandasnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny Frengky Sompie mengatakan, aksi teror yang menimpa aparat masih dalam proses penyidikan, terutama terhadap saksi dan barang bukti. “Kami masih analisis saksi mata dan selongsong peluru serta proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian,” kata Ronny.
Ronny juga mengungkapkan mengenai adanya dugaan bahwa kasus penembakan anggota kepolisian di Jakarta dan anggota sipir di Jogjakarta beberapa waktu lalu didalangi oleh suatu kelompok yang terorganisir. “Itu bisa jadi ada hubungannya dan masih kita kaji lebih dalam. Apakah kelompok ini berdiri sendiri atau tidak semoga cepat terungkap,” ujar Ronny.
Untuk menyempitkan pergerakan, Polda Metro Jaya mengintensifkan operasi kendaraan motor di sekitar lokasi penembakan anggota kepolisian di Cilandak dan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Operasi digelar setiap pagi, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.
‘’Tempat operasi tidak ditentukan, tapi melibatkan 30 personel bersenjata lengkap. Sasaran operasi pemilik senjata api dan bahan peledak,” terang Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Aswin.
JAKARTA – Penembakan anggota kepolisian di Ciputat dan petugas Lapas Wirogunan, Jogjakarta, menjadi indikasi terjadinya aksi teroris dengan
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila
- 102 Formasi PPPK 2024 di Daerah Ini Belum Terisi