Penembak Finlandia Mengaku 'Benci Umat Manusia'

Penembak Finlandia Mengaku 'Benci Umat Manusia'
Foto Matti Juhani Saari yang ditampilkannya di website, sebelum melakukan aksi berdarah.
Seperti diberitakan, dari penembakan yang dilakukan Saari tersebut sepuluh orang tewas. Sembilan mayat ditemukan di dalam sebuah kelas, dan satu di koridor kelas. Salah satu dari korban tewas tersebut diduga guru Saari sendiri. Setelah menembaki para korbannya, Saari menembak kepalanya. Dia pun dibawa ke rumah sakit bersama seorang wanita yang terluka lainnya. Di rumah sakit, Saari tewas, sedangkan kondisi wanita tadi dilaporkan cukup stabil.

Jukka Forsberg, seorang petugas kebersihan di sekolah yang mempunyai 150 pelajar itu mengaku mendengar kegaduhan dan suara-suara panik. ’’Dua pelajar putri berlari ke arah saya dan mengatakan ada orang gila menembak. Saya pun ingin tahu dan melihat pelaku meletakkan tas besar hitamnya di koridor lalu masuk kelas nomor tiga dan menutup pintunya,’’ ujar Forsberg. ’’Saya melihat melalui jendela dan tiba-tiba dia menembak ke arah saya. Lalu saya lari zigzag demi menyelamatkan nyawa saya,’’ ujar Forsberg.

Rupanya, tindakan yang dilakukan Saari tadi membuat pemerintah sadar perlunya pengawasan dan aturan lebih ketat terhadap kepemilikan senjata. Sebab, senjata yang dimiliki Saari diketahui petugas telah dibeli sebulan lalu. Dan bersertifikat. Itu berarti, Saari tidak melanggar undang-undang yang berlaku di Finlandia. Namun, kelonggaran kepemilikan senjata tadi ternyata malah memicu peristiwa naas.

Untuk itu, Perdana Menteri Matti Vanhanen berjanji segera menindak lanjuti peristiwa itu dengan memperketat  aturan kepemilikan senjata. ’’Kita harus segera membuat  aturan ketat kepemilikan senjata,’’ ujar Vanhanen. Selama ini, Finlandia memang dikenal sangat longgar memberi ijin memiliki senjata bagi warga negaranya. Yakni berada di tempat ketiga setelah Amerika Serikat dan Yaman. (Telegraph/dia)

HELSINKI – Bisa jadi, tindakan yang dipilih Matti Juhani Saari untuk memungkasi hidupnya mempunyai alasan yang cukup kuat bagi pelaku penembakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News