Penembakan Cengkareng: Pakar Pidana Saja Sampai Bilang Sangat Biadab

Sebab, sudah terang bahwa ada tiga orang yang meninggal akibat penembakan itu.
"Unsur-unsur dalam pasal 338 KUHP sudah terpenuhi dengan adanya korban yang tewas itu," katanya.
Suparji mengimbau agar ada evaluasi di lingkungan Korps Bayangkara khususnya terkait kondisi psikologis. Tujuannya kejadian serupa tidak terulang.
"Senjata api tidak bisa digunakan semena-mena oleh siapa pun. Jika harus digunakan pun, fungsinya untuk melumpuhkan bukan mematikan. Jadi perlu ada evaluasi dalam penggunaan senjata api terlebih soal psikologis," katanya.
Namun demikian, Suparji mengapresiasi langkah cepat Polri yang langsung menangkap pelaku.
Walakin, dia berharap proses hukum berjalan adil, transparan dan akuntabel.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, peristiwa ini bermula saat Bripka CS mengunjungi kafe di Cengkareng sekitar pukul 02.00 WIB.
"Tersangka melakukan kegiatan minum-minum di sana," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya.
3 Oran tewas dalam penembakan di Cengkareng. Satu dari yang tewas tersebut merupakan anggota aktif TNI AD.
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Aipda Robig Penembak Siswa SMK di Semarang Minta Dibebaskan
- KKB Tembak Mati Iptu (Purn) Djamal Renhoat
- Kerja Sama TNI-Unud Disorot, Kolonel Agung Bilang Begini
- Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Lampung Diserahkan ke Denpom TNI
- Penembakan di Lokasi Judi Sabung Ayam Diduga Terencana, Sahabat Polisi: Pelaku Harus Dihukum Berat