Penembakan di Dekat Kompleks Polri Sebagai Aksi Teror?
jpnn.com, JAKARTA - Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar menduga pelaku penembakan di dekat kompleks perwira tinggi Polri di Kebayoran Baru, menggunakan senjata api (senpi) dengan kaliber 9 milimeter.
Meski begitu, dia belum mengetahui jenis senjata api yang digunakan orang tidak dikenal yang hingga kini masih diselidiki.
"Kami hanya bisa melihat secara fakta kaliber 9 milimeter," kata Achmad Akbar di kantornya di Jakarta, Senin (21/6).
Dia juga belum menyimpulkan penembakan itu sebagai bagian aksi teror atau tidak.
"Itu terlalu prematur, karena semua masih dalam penyelidikan. Semua masih kami dalami," katanya.
Polisi, lanjut dia, sudah memintai keterangan empat orang saksi dan mengumpulkan barang bukti berupa dua selongsong peluru serta kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi.
Sebelumnya, Akbar menjelaskan polisi sudah mengamankan sepuluh CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk diperiksa lebih lanjut.
Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di sekitar lokasi pada Minggu (20/6) sekitar pukul 06.00 WIB.
Polisi menduga pelaku penembakan di dekat kompleks Pati Polri di Kebayoran Baru, Jaksel, menggunakan senjata api dengan kaliber 9 milimeter.
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kajari Kediri Melepas Tembakan saat Mobilnya Diadang Pemotor, Ini yang Terjadi
- AKBP Christian Kadang Bakal Proses Anak Buah yang Lalai Gunakan Senpi
- Cegah Aksi Penembakan Aipda Robig, Polda Jateng Periksa Senpi Personel
- Cegah Penyalahgunaan, AKBP Ruri Cek Senjata Api Dinas Personel Polres Banyuasin