Penembakan di Lokasi Judi Sabung Ayam Diduga Terencana, Sahabat Polisi: Pelaku Harus Dihukum Berat

jpnn.com - Sahabat Polisi Indonesia secara resmi meminta otoritas pengadilan yang akan mengadili kasus pembunuhan tiga anggota Polri di Lampung, menghukum para pelaku dengan seberat-beratnya.
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh menilai ada unsur perencanaan pembunuhan yang dilakukan oleh para pelaku dalam peristiwa penembakan saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan tersebut.
Dia menjelaskan berdasarkan pengakuan tersangka Kopda Basarsyah yang menembak 3 polisi, itu menunjukkan bahwa memang sudah bersiap-siap menyambut operasi penggerebekan judi sabung ayam tersebut.
“Kami kira jelas bahwa penembakan di lokasi sabung ayam itu memang terencana atau direncanakan. Apalagi dengan. Jadi, jelas pelaku harus dihukum berat,” kata Fonda Tangguh dalam keterangannya, Rabu (26/3).
Dia juga menjelaskan perencanaan pembunuhan itu juga ditunjukkan dengan keberadaan senjata api rakitan milik oknum TNI tersebut.
Padahal, menurut Fonda, dengan jenjang kepangkatan Kopda, pelaku sebenarnya tidak memiliki kewenangan untuk mempunyai dan menggunakan senjata api.
Dia menjelaskan Dengan demikian, ungkapnya, motivasi Kopda Basarsyah membawa senjata saat berlangsungnya peristiwa penembakan tersebut, akhirnya menjadi sangat jelas.
“Lalu buat apa Kopda B membawa-bawa senjata api kecuali untuk bersiap-siap menghadapi penggerebekan dan melakukan penembakan," tuturnya.
Sahabat Polisi Indonesia meminta otoritas pengadilan yang akan mengadili kasus pembunuhan tiga orang anggota Polri di Lampung, menghukum pelaku seberat mungkin
- Pelaku Penikaman Polisi di Pos Kompleks BMH Bagansiapiapi Ditangkap
- Heboh Penikaman di Karaoke See You Rohil, 2 Orang Tewas, Satunya Polisi
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Keluarga Juwita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Kecewa
- Kapolri Instruksikan Antisipasi Kejahatan di Stasiun untuk Mudik Lebih Aman
- Info Terbaru soal Oknum TNI AL Diduga Membunuh Juwita Jurnalis di Banjarbaru