Penembakan di Texas Menewaskan Setidaknya 18 Murid SD, Pelakunya Seorang Remaja
Polisi melakukan patroli ketat di sekolah-sekolah pada Selasa sore kemarin (24/05). Mengenakan rompi tebal, mereka mengalihkan lalu lintas, sementara agen FBI keluar-masuk dari gedung.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan aturan baru untuk mengakhiri kebuntuan reformasi kepemilikan senjata di negara itu.
"Demi Tuhan, kapan kita akan mendiamkan kelompok lobi senjata?" ujar Biden di Gedung Putih tak lama setelah kembali dari perjalanan lima hari ke Asia.
Didampingi Ibu Negara Jill Biden di Ruang Roosevelt, Presiden Biden menambahkan, "Saya lelah. Kita harus bertindak."
"Penembakan massal semacam ini jarang terjadi di tempat lain di dunia," kata Biden. "Mengapa?"
Wakil Presiden Kamala Harris sebelumnya mengatakan bahwa pada saat-saat seperti ini, orang selalu mengatakan "hati kami hancur… namun ungkapan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perasaan hancur dari keluarga para korban."
"Kita harus memiliki keberanian untuk mengambil tindakan … untuk memastikan hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi," katanya.
Uvalde berjarak sekitar 120 kilometer dari perbatasan dengan Meksiko dengan penduduk sekitar 16.000 orang.
Seorang pria bersenjata berusia 18 tahun melakukan penembakan massal di sekolah dasar Robb Elementary School di Texas, Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika