Penembakan Dokter Sunardi: Komnas HAM Panggil Densus 88
jpnn.com, JAKARTA - Komnas HAM berencana meminta keterangan Densus 88 Antiteror Polri perihal penembakan dokter Sunardi.
Sunardi konon ditembak mati lantaran melakukan perlawanan atas kasus dugaan terorisme.
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pemanggilan Densus 88 itu berguna untuk mengetahui latar belakang peristiwa penembakan.
"Kami berencana akan meminta keterangan pihak kepolisian khusunya pihak Densus 88, minggu depan," kata Choirul dalam keterangannya kepada JPNN.com, Minggu (13/3).
Choirul berharap Densus 88 bisa membawa bukti yang komprehensif, sehingga perkara itu bisa terang benderang.
"Kami juga berharap teman-teman Densus 88 bisa datang ke Komnas HAM membawa bukti-bukti yang menunjang keterangan," kata Choirul.
Diketahui Densus 88 Antiteror menembak mati Sunardi pada Rabu malam.
Dokter Sunardi konon melawan, menabrak kendaraan petugas dan masyarakat.
Komnas HAM meminta Densus 88 membawa bukti komprehensif, sehingga perkara penembakan dokter Sunardi bisa terang benderang.
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan
- Ini Alasan Komnas HAM Terus Dorong Penghapusan Hukuman Mati
- Diskusi di Kemang Dibubarkan Paksa, Komnas HAM Angkat Bicara