Penembakan Gamma, Reza Menilai Tindakan Aipda Robig Terkesan Lebih Mengerikan

Penembakan Gamma, Reza Menilai Tindakan Aipda Robig Terkesan Lebih Mengerikan
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com - Pakar psikologi forensik kaget dengan penjelasan terkini polisi terkait penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17), siswa SMKN 4 Semarang oleh polisi Aipda Robig Zaenudin (RZ).

Sebelumnya Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut penembakan itu terjadi lantaran korban melawan polisi yang membubarkan tawuran.

Namun, belakangan terungkap fakta bahwa kejadiannya tidak begitu. Kabid Propam Polda Jateng Kombes Aris Supriyono menyebut penembakan itu terkait terkait pembubaran tawuran.

Menurut Kombes Aris saat rapat dengan komisi III DPR insiden terjadi diawali kendaraan Aipda Robig dipepet korban sehingga berujung penembakan.

"Wah, dengan penjelasan seperti ini, perbuatan Aipda RZ malah terkesan lebih mengerikan," ujar Reza Indragiri menyampaikan analisisnya kepada JPNN.com, Rabu (4/12/2024).

Reza mengatakan, andai penembakan dilakukan untuk menghentikan tawuran, itu masih ada warna kerja kepolisian. Walau tetap perlu diperiksa, apakah penembakan itu dilakukan secara prosedural, proporsional, dan profesional.

"Namun, setidaknya penembakan itu dilakukan guna menghentikan peristiwa pidana," kata sarjana psikologi dari UGM Yogyakarta itu.

Akan tetapi, karena situasinya adalah 'kena pepet', lalu 'terduga pelanggar Aipda RZ menunggu', kemudian melakukan 'penembakan', maka Reza menduga masalah ini dipicu kemarahan di jalan.

Reza Indragiri menilai tindakan Aipda Robig Zaenudin terkait penembakan Gamma, siswa SMKN 4 Semarang terkesan lebih mengerikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News