Penembakan WNA Turki, Bule Meksiko Dapat Senjata Api dari Mana?
Apalagi polisi menemukan empat butir peluru aktif, empat buah selongsong peluru, dan empat proyektil peluru serta sebuah kaos milik korban yang terdapat bercak darah dan lubang bekas peluru dari tempat kejadian di Villa Palm House Mengwi, Badung.
Berdasarkan hasil pemeriksaan proyektil, selongsong, dan peluru yang ditemukan di TKP diperoleh hasil bahwa peluru kaliber 7,65x17 milimeter itu buatan PT Pindad.
Proyektil atau anak peluru yang ditemukan di TKP maupun diangkat dari tubuh korban adalah hasil penembakan dari senjata api pabrikan.
Selain alat bukti peluru, penyidik juga mengamankan dua unit sepeda motor jenis Yamaha Nmax dan Honda ADV yang digunakan oleh para pelaku dalam melancarkan aksinya.
Alat bukti lainnya ialah dua helm yang diamankan dari pemilik rental motor yang sebelumnya dipinjam pelaku, tujuh unit telepon seluler milik pelaku, empat file rekaman CCTV yang dua di antaranya merupakan CCTV di TKP Villa Palm House.
Kapolres Badung juga menyatakan penyidik masih mendalami dugaan persaingan antara mafia atau geng di balik penembakan itu.
"Mengenai dugaan itu (persaingan antargeng mafia), kami akan perdalam lebih lanjut berdasarkan keterangan saksi, jejak digital, dan petunjuk-petunjuk lainnya. Korban dan pelaku tidak saling kenal," kata dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura mengatakan ada dua luka tembak yang mengenai tubuh korban Turan Mehmet, yakni luka tembakan dari perut bagian depan hingga tembus bagian kanan dan tembakan dari lengan kiri hingga tembus dada bagian kiri belakang.
WNA Turki bernama Turan Mehmet (30) tumbang ditembak. Pelaku penembakan empat orang bule asal Meksiko.
- Perampok Bersenjata Api Gasak Toko Emas di Banyumas
- Irjen Djoko Minta Maaf Gegara Brigadir AKS Tembak Mati Warga
- Modusnya Beli Logam Mulia Pembayaran COD, Pelakunya Wanita Bersenpi
- Siswi SMP di Riau Tewas Tertembak, Simak Pengakuan Pelaku
- Tak Terima Dipecat dari Polri, Aipda Robig Zaenudin Banding
- Pelaku-Korban Penculikan di Bandung Pernah Memadu Asmara, Berujung Pahit