Penempatan Guru tak Merata di Kecamatan
Senin, 18 Juni 2012 – 09:07 WIB
SEKAYU - Lagi-lagi, pemerintah disibukkan dengan urusan distribusi guru yang belum merata. Di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, misalnya. Di sana, penempatan guru PNS masih menjadi masalah, sehingga muncul kesan terjadi kekurangan tenaga pengajar. Padahal, yang menjadi persoalan penempatan kurang merata.
Di satu kecamatan kekurangan guru, tapi di kecamatan lain terutama di perkotaan terjadi penumpukan guru. ‘’Umumnya satu guru PNS mengajar sekitar 25-30 siswa, namun di pelosok seperti Kecamatan Bayung Lencir dan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, masih ada guru yang mengajar melebihi kuota akibat kurangnya tenaga pengajar,’’ ujar Kadiknas Muba Yusuf Amilin melalui Kepala Bidang Pendidikan Menegah (Dikmen) Pakualamsyah.
Diakuinya penempatan guru di Muba belum merata. ‘’Persoalan ini sebenarnya bukan daerah kita saja, namun terjadi berbagai daerah di Indonesia. Ini terjadi karena mengajar di pusat kabupaten memiliki sarana yang lebih lengkap daripada di pelosok desa,” katanya.
Seharusnya ada perbedaan antara guru yang mengajar di pusat kabupaten dengan daerah pelosok. ‘’Seperti adanya insentif dan tempat tinggal, belum lagi guru PNS harus jauh berpisah dengan keluarga sehingga penghasilannya pun harus lebih baik. Pihak Diknas Muba juga sedang mengkaji masalah pemerataan guru ini sehingga harus ada guru yang mau ditempatkan di mana saja sesuai kesepakatan saat penerimaan,’’ ujarnya yang menambahkan Muba tak kekurangan guru hanya saja penempatannya kurang merata. (sid/ce2/sam/jpnn)
SEKAYU - Lagi-lagi, pemerintah disibukkan dengan urusan distribusi guru yang belum merata. Di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, misalnya. Di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia