Penempatan PPPK Kacau, Banyak Guru Honorer P3 Tergeser Memicu Reaksi P2G

Penempatan PPPK Kacau, Banyak Guru Honorer P3 Tergeser Memicu Reaksi P2G
Pengurus P2G Jabar saat beraudiensi dengan Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani beberapa waktu lalu. Foto: dok. P2G for JPNN.com

“Jika Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memiliki perencanaan yang jelas, maka rumusan prioritas pengadaan PPPK guru di Jawa Barat akan sinkron dan tidak ada praktik geser menggeser,” ungkap Iman. 

Pada kesempatan sama, Ketua P2G Kabupaten Garut Rida berharap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar memberikan perhatian pada masalah ini.

Guru honorer di Jabar ada sekitar 8974, sedangkan khusus di Kabupaten Garut untuk tingkat SMA, SMK dan SLB ada sekitar 679 orang.

Dia mengungkapkan saat bertemu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani, pihaknya telah menyerahkan sekitar 545 data guru honorer yang di lapangan justru tergeser oleh penempatan guru P1 seleksi PPPK.

Situasi ini membuat para guru honorer dan guru P1 berhadap-hadapan, padahal masalah intinya adalah kuota PPPK yang diberikan Pemprov Jabar hanya mengusulkan 1.529 formasi.

"Jika kuota ini dihitung dari jumlah guru honorer plus guru P1, mungkin masalah geser menggeser ini tidak perlu ada, " ucapnya.

Ditambahkan Iman, kasus di Jabar harus jadi perhatian nasional. Sebab, kuota yang diajukan hanya memenuhi penempatan P1 saja.

Sementara, kebutuhan guru di Jabar untuk tahun 2024 sekitar 8.974, jauh lebih besar dari jumlah formasi.

Penempatan PPPK kacau, terjadi geser menggeser yang berdampak banyak guru honorer P3 mencari sekolah baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News