Penemuan Baru: Sejumlah Hewan Australia Mengeluarkan Cahaya di Bawah Sinar UV
Meskipun ini masih merupakan awal, Associate Professor Menna Jones dari University of Tasmania mengatakan penemuan para peneliti Kebun Binatang Toledo merupakan temuan menarik bagaimana Tasmania devil memandang dunia di sekitar mereka.
"Saya pikir ini penemuan yang sangat menarik karena menunjukkan bahwa Tasmania devil bisa saja memiliki spektrum sensorik yang lebih luas yang sebelumnya tidak kita sadari," katanya.
Dr Jones mengatakan masih banyak yang harus diteliti mengapa fenomena 'glow-in-the-dark' terjadi pada Tasmanian devil dan hewan Australia lainnya termasuk platipus, bilbies, dan wombat.
"Sekarang, saat peneliti ingin mengetahuinya lebih lanjut, itu berarti kita bisa menemukan komunikasi sensorik di kalangan hewan yang sama sekali tidak kita sadari sebelumnya."
Photo: Jacob Schoen adalah salah satu pakar konservasi di Toledo Zoo, Ohio, Amerika Serikat. (Koleksi pribadi)
Peneliti kebun binatang berharap penemuan ini akan menjadi langkah pertama dalam mengungkap lebih banyak bagaimana Tasmanian devil berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
"Kita sudah tahu bahwa spesies burung menggunakan biofluoresensi untuk menarik pasangannya, sehingga bisa saja ini juga menunjukkan sinyal Tasmanian devil ke spesies lain," kata Dr Jacob.
Meskipun mereka mengatakan ini adalah penemuan yang menarik, tim di Kebun Binatang Toledo tetap berhati-hati tentang penemuan mereka.
Para peneliti di kebun binatang Amerika Serikat menemukan hewan Tasmanian Devil bisa mengeluarkan cahaya di bawar sinar ultraviolet (UV)
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan