Penemuan Tulang Manusia di Lokasi Romusha
Minggu, 29 Mei 2011 – 18:18 WIB
Sementara itu menurut warga simpang tiga, Candra (38) mengatakan berdasarkan sejah yang ia tahu, tepat di depan lokomotiv tersebut terdapat tugu Pahlawan Kerdja yang ditandatangani Gubernur KKDH TK I Riau, R H Soebrantas Siswanto tanggal 10 November 1978.
Baca Juga:
Mereka merupakan korban Romusha (kerja paksa) pada zaman penjajahan Jepang. Di mana ketika itu, pihak Jepang membangun rel kereta api dari Pekanbaru ke Muara Sijunjung yang terdapat di Sumatera Barat. Pada masa itu, Riau sudah menjadi provinsi tersendiri di bawah pemerintahan Gubernur Jepang Makino Susaboro. Dan mempunyai pelabuhan besar. Riau menjadi bagian dari Syonan To atau yang saat ini dikenal dengan nama Singapura.
"Jepang pada saat itu ingin menjadikan Pekanbaru menjadi pusat perbekalan perang, karena berdekatan dengan Singapura dan Malaysia. Dan Singapura sendiri menjadi pusat Angkatan Laut," kata Candra yang mengaku tahu lewat sejarah Riau.
Disebutkan juga oleh Hendri (31) warga Bukitraya, juga berdasarkan sejarah Riau yang ia baca, tenag Romusha saat itu mayoritas didatangkan dari Jawa. "Saat itu mereka diiming-iming untuk belajar tentang perminyakan di Lirik, Indragiri Hulu. Namun kenyataannya, malah dipaksa untuk menjadi Romusha," begitu sejarahnya, ungkap Hendri. (gus-rp/ito/jpnn)
PEKANBARU - General Manager PT Angkasa Pura II, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Anggono Raras melalui Kadiv Ops, Joko Sudarmanto mengatakan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 600 Meter
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Silaturahmi dengan 3 Ribu Nasabah PNM Mekaar