Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Perhatian Utama dalam Pilkada 2020
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PP Wanita Syarikat Islam (WSI) Prof. Dr. Valina Singka Subekti, mengatakan bahwa penyelenggaran pilkada 2020 berbeda dari sebelumnya karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Situasi dan kondisi yang tidak mendukung ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggaraan pilkada yang berintegritas.
Padahal, penyelenggaraan pilkada bertujuan untuk mendapatkan pemimpin yang dapat menyegerakan kualitas kehidupan masyarakat di daerah.
“Persebaran Covid-19 makin meningkat, sedangkan protokol kesehatan makin longgar,” kata Dr Valina, dalam webinar bertema Pilkada Serentak 2020 di tengah Pandemi.
“Peran WSI adalah untuk mengedukasi masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” lanjut Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia tersebut.
Hadir dalam webinar antara lain Viryan Komisioner KPU RI, Ratna Dewi Pettalolo Anggota Bawaslu RI, Misna M Attas KPU Provinsi Sulawesi Selatan dan Titi Anggraini Direktur Eksekutif Perludem.
Dalam paparannya, Komisioner KPU RI Viryan mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pilkada serentak menjadi salah satu perhatian utama.
Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya anggaran Pilkada sebanyak Rp4 triliun, yang sebagian besar kegunaannya dialokasikan untuk membeli Alat Perlindungan Diri (APD).
Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu perhatian utama dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.
- DKPP Periksa Ketua-Anggota KPU, Ini Perkaranya
- Harun Masiku ke Luar Negeri 6 Januari, Besoknya Balik Lagi
- Begini Sikap Pemerintah soal Putusan MK yang Batalkan Presidential Threshold
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- KPU Audit Dana Kampanye 2 Paslon Kada Pilgub Kepulauan Riau