Penerapan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten Dimulai Februari 2025
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengumumkan penerapan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) mulai Februari 2025.
Ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat perlindungan masyarakat, khususnya anak-anak, di ruang digital yang aman dan sehat.
SAMAN dirancang untuk mengawasi dan menegakkan kepatuhan terhadap penyelenggara sistem elektronik berbasis konten buatan pengguna (User Generated Content/PSE UGC).
"Perlindungan terhadap masyarakat, terutama anak-anak, dari konten ilegal, seperti pornografi, perjudian, dan pinjaman online ilegal," kata Meutya Hafid, dalam keterangannya, Jumat (24/1).
Proses penegakan kepatuhan melalui SAMAN terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama adalah penerbitan Surat Perintah Takedown, di mana PSE UGC diwajibkan menurunkan URL yang dilaporkan.
Jika tidak dipatuhi, akan dilanjutkan dengan Surat Teguran 1 (ST1), diikuti dengan Surat Teguran 2 (ST2) yang mewajibkan PSE UGC mengajukan Surat Komitmen Pembayaran Denda Administratif.
Tahap terakhir adalah Surat Teguran 3 (ST3), yang jika tetap tidak dipatuhi, dapat berujung pada pemutusan akses atau pemblokiran.
Kategori pelanggaran yang diawasi melalui SAMAN meliputi pornografi anak, pornografi umum, terorisme, perjudian online, aktivitas keuangan ilegal seperti pinjaman online ilegal, serta peredaran makanan, obat, dan kosmetik ilegal.
Menkomdigi Meutya Hafid mengumumkan penerapan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) mulai Februari 2025.
- Pemerintah Akan Keluarkan Aturan Pembatasan Usia Pengguna Medsos Bagi Anak
- Meutya Hafid ungkap Alasan Tunjuk Raline Shah jadi Staf Khusus Menkomdigi
- Rudi Valinka alias Kurawa Dilantik Jadi Stafsus Komdigi, Meutya Hafid Bilang Begini
- Edukasi Bahaya Judol & Pinjol di Malang, Menkomdigi: Saya Pastikan Pemerintah Akan Terus Bekerja
- Kemkomdigi: Tak Usah Terbuai Keuntungan Karena Judol tak Ada Menangnya
- Lewat Event 5K Fun Run, Kemkomdigi Bangun Kolaborasi Lintas Sektor dalam Berantas Judol